Senin, 23 Juni 2008

Info Gizi

Gizi Pendukung Otak
Asam lemak esensial omega 3 merupakan zat yang berperan vital dalam proses pertumbuhan sel-sel neuron otak untuk bekal bayi yang dilahirkan. Ibu hamil masa kini dapat mengonsumsinya melalui banyaknya produk susu khusus ibu hamil. Asam alfa linoleat (LNA), eikosapentaetonat (EPA) serta dohosaheksaenoat (DHA) adalah tiga bentuk asam omega 3 yang telah masuk dalam proses elongate (dipanjangkan) dan desaturate (diubah menjadi tidak jenuh) mengandung DHA atau omega 3 baik anak-anak maupun ibu hamil lebih banyak mengonsumsi sumber-sumber alami dari semua gizi yang dibutuhkan tubuh. Asam lemak omega 3 banyak terdapat dalam ikan atau minyak ikan. Begitu juga protein yang terdapat pada kacang-kacangan, telur, dan ikan.
Sementara zat besi tidak kalah penting dalam menunjang kerja otak. Kekurangan zat besi bisa mengurangi produksi sel darah merah. Remaja perempuan yang kurang mengonsumsi zat besi cenderung mempunyai IQ rendah, hasil riset terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari King’s College, London. Ada hubungan signifikan antara rendahnya level hemoglobin dengan performance mental seseorang.
Hemoglobin adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah yang memainkan peran penting dalam transportasi oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Maka zat besi menjadi komponen esensial bagi hemoglobin. Tanpa mendapat tambahan zat besi maka tubuh kita tidak mampu menghasilkan jumlah sel darah merah yang cukup.
Untuk mendapatkan zat besi secara alamiah bisa dengan cara memakan sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan dan ikan. Jika memang mampu akan lebih baik didukung dengan asupan zat besi yang sudah banyak dijual bebas.
Kurangnya zat besi akan mengurangi jumlah hemoglobin. Otomatis hal ini membuat suplai oksigen terhambat ke otak dan membuat otak tidak bisa bekerja secara optimal. Bagaimanapun juga jumlah enzim yang mengatur sinyal transmisi ke otak juga bergantung pada zat besi. Penyerapan zat besi akan lebih efektif jika kita juga mengonsumsi vitamin C dalam jumlah cukup.




Otak Kosong
”Dampak kekurangan gizi yang paling menakutkan adalah gagal tumbuh atau growth faltering, terutama gagal tumbuh kembang otak,” Hingga akhirnya menyebabkan juga zat gizi dan oksigen untuk janin tidak mencukupi kebutuhannya. ”Ini yang kemudian menyebabkan proses pembentukan otak pada janin menjadi berkurang,
Kemudian hal ini tambah diperparah pada saat anak yang dikandung tersebut melahirkan. Karena pada kenyataannya banyak balita yang lahir saat ini, belum tentu mendapat Air Susu Ibu (ASI) sebagaimana layaknya. Hal ini yang kemudian membuat tumbuh kembang otak makin tak normal. Bila ini terjadi sesudah anak melewati masa dua tahun, maka tidak akan bisa diperbaiki lagi.
Masalah perkembangan otak pada anak makin menjadi saat kita mengetahui efek timbel, yang ada pada bensin, mempengaruhi perkembangannya pula. Ini terbukti dengan penelitian paling terakhir yang menunjukkan bahwa 35 % anak usia sekolah dasar di luar DKI Jakarta saat ini memiliki kadar timbel di atas normal di dalam darah mereka. ”Lebih dari 10 mikrogram per desiliter,” Dr. Budi Haryanto dari FKM UI,
Keadaan kadar timbel lebih 10 mikrogram per desiliter tersebut sudah berada diatas normal pada tingkatan anak-anak, yang seharusnya hanya berada di tingkatan 10 mikrogram saja pada batas maksimal. Dan ini berpotensi menurunkan nilai IQ pada anak-anak hingga 2,5 poin.
Timbel pada bentuk Tetra Etil Lead (TEL) merupakan materi yang dicampurkan pada bensin untuk meningkatkan angka oktan. Namun, kadang pembakaran timbel dapat menimbulkan pencemaran udara melalui asap kendaraan bermotor. Dampak dari polusi ini bisa berbagai macam. Mulai dari gangguan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hipertensi, gangguan fungsi ginjal dan fungsi reproduksi pada pria, keguguran hingga menurunkan kecerdasan pada balita.

GAGAL TUMBUH
Data penderita gagal tumbuh di Indonesia belum ada, di negara maju kasusnya terjadi sekitar 1-5%. Artinya bila di Indonesia terdapat sekitar 30 juta anak, maka diduga terdapat 300.000 – 500.000 anak yang kurang gizi bukan karena masalah ekonomi. Bila di Jakarta terdapat 1 juta anak maka sekitar 10.000 – 50.000 anak mengalami kurang gizi bukan karena masalah ekonomi. Kasus tersebut bila tidak ditangani dengan baik akan jatuh dalam keadaan gizi buruk.Selain malnutrisi energi-protein di atas, ada juga gangguan pertumbuhan yang diistilahkan dengan gagal tumbuh. Yang dimaksud dengan gagal tumbuh adalah bayi/anak dengan pertumbuhan fisik kurang secara bermakna dibanding anak sebayanya. Untuk mudahnya, pertumbuhan anak tersebut ada di bawah kurva pertumbuhan normal. Tanda-tanda lainnya adalah:
* Kegagalan mencapai tinggi dan berat badan ideal
* Hilangnya lemak di bawah kulit secara signifikan
* Berkurangnya massa otot
* Dermatitis
* Infeksi berulang

Menurut Dr. Soesilawati dari Rumah Sakit Mitra yang berpendapat bahwa perkembangan otak anak usia balita sangat ditentukan oleh faktor makanan yang dikonsumsi. Zat gizi seperti protein, zat besi, berbagai vitamin, termasuk asam lemak omega 3 adalah pendukung kecerdasan otak anak. Zat-zat itu bisa didapat dari makanan sehari-hari seperti ikan, telur, susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan sebagainya. Singkatnya, pola makan seorang anak haruslah bervariasi, tidak hanya satu atau dua jenis saja.

Tidak ada komentar: